Kementerian agama RI kembali gelar pelatihan literasi digital untuk GTK madrasah di kudus bekerjasama dengan Yayasan Nusantara Satu selama empat hari, yakni 18 hingga 21 November 2021 di hotel @hom Kudus.

Pelatihan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan sebelumnya yang telah diadakan pada tanggal 4-7 November 2021 yang menitikberatkan pada praktik.

Bapak Andy, salah satu guru MA Raudlatus Shibyan menyampaikan bahwa Perkembangan teknologi menuntut kita untuk lebih cakap menggunakan IT, apalagi di kalangan pendidik untuk mendukung pembelajaran yang lebih kreatif, menarik bagi peserta didik.

"Perkembangan teknologi menuntut kita untuk lebih cakap menggunakan IT, apalagi di kalangan pendidik untuk mendukung pembelajaran yang lebih kreatif, menarik bagi peserta didik. Semoga dengan pelatihan peningkatan literasi digital ini membawa manfaat untuk dunia pendidikan khususnya di lingkup madrasah. Madrasah bisa. Madrasah Mandiri, Berprestasi".

Sebanyak 6 guru dan 1 tenaga kependidikan MA Raudlatus Shibyan mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan tersebut. Diantaranya Bapak Andy, Bapak Khuluq, Ibu Rosalia, Ibu Visa, Ibu Ilnena dan Ibu Rohmah sebagai perwakilan guru dan Bapak Jauhar sebagai perwakilan tenaga kependidikan.

Ibu Ilnena berharap setelah ada Pelatihan Peningkatan literasi Digital Madrasah sesi 1 dan 2 dapat memotivasi para guru di era digital saat ini agar terbiasa dalam menyampaikan materi tidak terlepas dari aplikasi dan media sosial. Supaya peserta didik juga lebih tertarik ketika menerima materi yang acap kali terbilang monoton tersebut

"Literasi digital memberikan berbagai kemudahan bagi kalangan yang membutuhkan atau haus informasi tentang keilmuan sesuai yang dikehendaki. Salah satunya sarana informasi yang harus dikuasai oleh guru dan peserta didik adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media digital berbasis jaringan tersebut. 
Harapannya setelah ada Pelatihan Peningkatan literasi Digital Madrasah sesi 1 dan 2 dapat memotivasi para guru di era digital saat ini agar terbiasa dalam menyampaikan materi tidak terlepas dari aplikasi dan media sosial. Supaya peserta didik juga lebih tertarik ketika menerima materi yang acap kali terbilang monoton tersebut."

Diharapkan semua peserta baik guru maupun tenaga kependidikan khususnya dari MA Raudlatus Shibyan dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan kepada Madrasah dan siswa siswinya